Oleh Malcolm Moore
Wen Jiabao berbicara kepada media dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin. (Foto: GETTY)
Sebuah janji dari Perdana Menteri China, Wen Jiabao untuk membawa demokrasi “penuh” ke China telah hancur karena bocornya dokumen internal partai komunis yang memerintahkan partai untuk memperketat pengawasan pada Negara.
Wen, yang berada di Jerman dalam rangkaian kunjungan terakhirnya ke Eropa, berjanji di London bahwa “China masa depan akan menjadi Negara yang sepenuhnya mencapai demokrasi, supremasi hukum, jujur dan adil.”
Namun dari 60 halaman dokumen internal komunis pada Senin (27/6) mempublikasikan bahwa rincian upaya-upaya partai untuk menekan munculnya kekuatan demokrasi.
Dokumen juga diduga bertentangan dengan klaim partai komunis yang tidak melakukan sensor apapun, memerintahkan kader untuk memastikan bahwa informasi yang sensitif secara politis harus diblokir, dihancurkan, atau dibersihkan dari internet, media dan buku-buku.
“Secara khusus, pembrangusan harus dilakukan pada setiap agresi yang diarahkan terhadap partai dan para pemimpinnya serta terhadap pengembangan sistem politik lain dan pers bebas,” kata salah satu dokumen.
Mereka diduga menambahkan bahwa: “Semua informasi ilegal dan berbahaya di situs web China dan situs asing harus benar-benar diblokir.” Dan bahwa orang yang menyebarkan informasi tersebut harus “didakwa dan segera dituntut didepan hakim dan segera dihukum.” Informasi mengatakan partai komunis menyajikan “wajah tersenyum” untuk dunia Barat sekaligus mengencangkan cengkeramannya pada kekuasaan.
Menjelang ulang tahun ke-90 berdirinya Partai Komunis Chins (PKC) bulan depan, ratusan aktivis dan pengacara telah ditangkap oleh pihak berwenang dan mengintimidasi, dan beberapa telah dipenjara atau ‘menghilang.’
Dalam dokumen, pemimpin senior diduga khawatir bahwa setiap fitnah dari “sejarah revolusioner” China menjelang ulang tahun akan “mendorong separatisme, divisi antara orang-orang, ide-ide keagamaan ekstrim atau memprovokasi konflik sosial atau demonstrasi massa.”
Menurut informasi dokumen-dokumen ini telah diedarkan ke seluruh provinsi China dan semua markas Tentara Pembebasan Rakyat, dari sumber yang ” bertentangan dengan orientasi politik China saat ini” dan bahwa banyak dokumen yang berasal di Komite Sentral partai, 300 kelompok eksekutif yang memilih Politbiro. Dikatakan dokumen-dokumen itu dibuat dari akhir Januari sampai Maret tahun ini, dan “memberikan wawasan ke dalam apa yang tampaknya menjadikan China sengaja bermuka dua.”
(Sumber: Erabaru.net, Kamis, 30 Juni 2011)
http://www.erabaru.net/china-dan-tiongkok/44-china-update/27023-janji-china-untuk-demokrasi-palsu